Dunia memang sudah berubah dan terkadang sudah tidak ramah bagi kita untuk beraktivitas di luar ruangan. Mungkin pernyataan tersebut ada benarnya ditengah banyaknya zat-zat beracun disekitar tempat tinggal kita atau bahkan disekitar tempat kerja kita. Terkadang karena tuntutan pekerjaan maka kita diharuskan untuk berjibaku dengan zat-zat yang tidak ramah dengan tubuh kita tersebut.

Sebagai salah satu contoh yang mungkin akrab kali kita jumpai adalah asap rokok yang penyebarannya di tanah air mungkin sulit dikontrol dan dihindari. Belum lagi jika kita harus berpergian ke tempat kerja atau kantor dimana lokasinya adalah terletak didaerah dengan tingkat kepadatan penduduknya tinggi dimana sering kali mengabaikan kebersihan lingkungan dan udara kota akibat dari beberapa aspek dan faktor yang mungkin sudah menjadi gaya hidup masyrakat modern seperti sekarang, seperti asap kendaraan bermotor, asap berbahaya dari pabrik dan masih banyak lagi.

Sesuai dengan judul pada artikel ini akan membahas mengenai berbagai macam jenis pekerjaan dimana memungkinkan resiko kanker yang besar. Berikut ini beberapa jenis pekerjaan yang mungkin adalah salah satu jenis pekerjaan yan sedang kita tekuni, yang dikutip dari CarePages.Com yang dilakukan oleh IARC yang merupakan kepanjangan dari International Agency for Research on Cancer mempublikasikan beberapa jenis pekerjaan yang memiliki kemungkinan memperbesar kita terkena serangan perkembangan penyakit kanker dimana biasanya serangan tersebut berasal dari zat-zat kimia yang tidak bersahabat dengan tubuh kita ketika kita melakukan aktivitas pekerjan yang sedang kita tekuni pada waktu sehari-harinya. Dan semoga saja pekerjaan yang kita tekuni diluar dari kategori ini, namun ada baiknya jika kita mengetahui untuk menambah wawasan sehingga dapat mengantisipasi lebih baik kedepannya.
  1. Pekerja yang biasa bekerja di salon. Tentunya sudah sering bagi kita melihat banyak pekerja atau karyawan dikantor yang sering bersinggungan dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya secara tidak disadari dalam menjalani profesinya. Bahan-bahan kimia berbahaya tersebut dapat berasal dari peratalan pendukung fashion seperti hair spray, pewarna rambut,  dan lain-lain. Tentunya bagi konsumen yang sering memiliki hobi untuk memanjakan diri ke salon mungkin sangat kecil kemungkinan frekuensi bersinggungan dengan bahan-bahan kimia berbahaya tersebut, namun hal itu akan berbeda keadaannya bagi karyawan dimana setiap harinya harus menjalani profesi secara profesional untuk menggunakan peralatan fashion yang mengandung bahan-bahan kimia berbahaya. Menurut IARC kemungkinan bersingungan dengan bahan-bahan kimia tersbut dapat diminimalisir dengan menggunakan sapu tangan untuk menghindari kontak langsung antara zat-zat berbahaya tersebut dengan tubuh.
  2. Profesi atlet dimana biasanya lebih cenderung untuk memakai anabolic steroids yang bertujuan untuk menambah massa otot. Seperti yang kita ketahui dengan baik bahwa steroid dapat juga menambah kepercayaan diri atlet untuk memenangkan kompetisi namun sayang penggunaannya dalam jangka panjang dapat memperburuk kondisi tubuh menjadi rentan terserang kanker, terutama rentan untuk berkembangnya kanker hati dalam tubuh manusia.
  3. Seniman pelukis dimana sering menggunakan bahan-bahan kimia yang tidak bersahabat untuk menggambar dan mengepresikan hasil karya seninya. Biasanya peralatan yang sering digunakan oleh peluskis untuk menggambar mengandung bahan-bahan kimia berbahaya bagi tubuh seperti bahan berbahaya karsinogenik, silikas, dan material kimia seperti asbes. Bahan-bahan kimia ini jika kita terlalu sering kontak dengan tubuh akan memicu perkembangan kanker kandung kemih dan penyakit kanker paru-paru.
  4. Karywan atau pekerja wanita yang sering terkena shift jaga dalam bekerja seperti perawat, pramugari pada akhirnya akan mengakibatkan pola tidur berubah menjadi tidak normal dan tidak teratur. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh IARC,  kondisi wanita yang sering terkena shift jam kerja yang merubah pola tidur menjadi tidak normal maka akan memiliki kemungkinan terkena penyakit kanker payudara lebih besar. Secara scientist hal ini terjadi dikarenakan pola tidur yang sering berubah-ubah dan tidak teratur akan memicu tergangunya dalam pemproduksian melatonin sehingga pada akhirnya akan memicu perkembangan penyakit tumor dengan probability yang lebih besar.
Demikian semoga artikel ini dapat berguna bagi kita.
0 Responses

Posting Komentar